PENGANTAR
ILMU POLITIK
PILKADA DKI JAKARTA 2012
Disusun Oleh :
Yeni Fajarwati
Jalsifha
Citra Pristiana
Dewi
Wungu Amali ilmi
Dwi Febri
Handayani
Febrini Lumban
Tobing
Nursella
Senjariani
Kristina N
Silaban
UNIVERSITAS
SULTAN AGENG TIRTAYASA
PAKUPATAN SERANG BENTEN
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan
yang maha Esa, berkat rahmatnya lah kami bisa menyelesaikan makalah yang
bertema “ PILKADA DKI Jakarta 2012” selesai pada waktunya untuk memenuhi tugas
dari mata kuliah pengantar ilmu politik. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada dosen dari mata kuliah pengantar ilmu politik yang telah
memberi kami tugas ini.
Semoga dengan
disusunnya makalah ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa untuk
mengetahui tentang “PILKADA DKI Jakarta” umumnya dan khususnya bagi kami
sendiri sebagai penyusun.
Kami mohon maaf, jika
dalam makalah ini terdapat kecacatan atau ketidak sempurnaan dalam penyusunan
kata – kata karena kemampuan kami sesungguhnya terbatas.
Serang, 26
September 2012
Penyusun
6 KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA
Dr. Ing. H. Fauzi Bowo lahir di Jakarta, 10 April 1948. Pria yang akrab di panggil Foke ini mempunyai ciri khas tersendiri yang terletak pada kumisnya.
Putra betawi yang lahir dari pasangan H Djohari Bowo bin Adipoetro dengan Hj Nuraini binti Abdul Manaf ini memenangi Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2007 bersama pasangannya, Prijanto. Mereka unggul suara atas pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar.
Sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, dan Wakil Gubernur di era Sutiyoso atau Bang Yos.
Slogan Fauzi Bowo yang masih melekat di warga Ibu Kota adalah ketika dirinya menyebut 'Jakarta untuk Semua'.
Sementara Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. Putra Betawi yang lahir di Jakarta, 12 Juli 1951 ini akrab dipanggil Nara.
Bang Nara sangat erat dengan perkembangan masyarakat dan budaya Betawi. Dirinya pun berkiprah sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi).
Untuk menata Jakarta menurut Nachrowi Inilah saatnya. 'Saatnya Menata Jakarta, Penuh Ketegasan dan Keberanian'.
- Ahmad Riza
Patria & Hendardji Soepandji
TNI (Purn.) Drs.Hendardji Soepandji,S.H
lahir di semarang,jawa tengah 10
februari 1952, umur 60 tahun,adalah Komandan
Pusat polisi militer periode 2006-2007 Ia
digantikan oleh Mayjen TNI Subagdja Djiwapradja.Terakhir menjabat Aspam Kasad. Merupakan lulusan AKABRI tahun 1974. Ia satu angkatan dengan 2 Danpuspom
sebelumnya, yaitu Mayjen TNI (Purn)
Sulaiman.A.B dan Mayjen TNI Ruchjan. Ia juga
satu angkatan dengan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Ia juga adik kandung dari mantan jaksa agung, Hendarman Soepandji dan kakak kandung dari Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji
Ir. Ahmad Riza Patria, MBA (lahir di Banjarmasin, 17 Desember 1969; umur 42 tahun[1])
adalah politikus Indonesia dari partai Gerindra dan
ikut dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta
2012 sebagai bakal calon Wakil Gubernur berdampingan dengan
calon GubernurHendardji Soepandji.
Di KNPI, Ariza pernah tercatat sebagai Ketua
DPP KNPI 2002 – 2005 dan periode 1999
– 2002. Ia juga pernah menjabat Ketua DPD KNPI Provinsi DKI Jakarta,
2002 – 2005. Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung
melawan Aziz Syamsudin (Anggota
Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI. Sebelumnya,
pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran
kedua, melawan Idrus Marham yang
kini menjabat sebagai Sekjen Golkar.
Selain KNPI,
pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di organisasi lain. Sampai
saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP),
dan Komandan Nasional Menwa Indonesia. Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus
DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta,
Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs
(International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium
Development Goals), Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota
Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya.
Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini
pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta,
tempatnya sekolah dulu.
Pria yang
menamatkan studi magister nya di ITB Bandung ini tercatat sebagai Deklarator Ormas Nasional
Demokrat DKI Jakarta, dan kini aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya, sebagai salah satu
Ketua DPP dan anggota Badan Seleksi Organisasi Partai Gerindra
- Jokowi-Ahok
Calon gubernur Joko Widodo yang
akrab disapa Jokowi dan calon wagubnya, Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal
Ahok, menjadi pasangan yang paling diperhitungkan, selai cagub incumben. Mereka
bermodalkan kesuksesan sebelumnya, yakni Jokowi Wali Kota Solo selama dua
periode 2005 - 2010 dan 2010 - 2015. Sedangkan Ahok adalah mantan Bupati
Belitung Timur, Bangka-Belitung periode 2005-2010.
Bisa dibilang keduanya merupakan kepala daerah tingkat (Dati) II (setaraf kabupaten/kota) paling sukses di Indonesia. Pasangan itu paling sering parkir di media massa nasional. Ragam prestasi pribadi maupun untuk daerah yang dipimpin diraih keduanya.
Di tingkat nasional, keduanya mampu menyabet penghargaan dari media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah RI. Bahkan Jokowi masuk dalam nomine wali kota terbaik dunia versi City Mayors Foundation.
Pengalaman dan kepiawaian merekalah itulah yang membuat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) jatuh hati. Dua partai itu pun resmi mengusung Jokowi-Ahok sebagai cagub-cawagub DKI Jakarta periode 2012-2017.
Jokowi yang low profile memahami betul persoalan-persoalan pelik warga Jakarta. Setelah resmi sebagai cagub, ia pun tak segan-segan terjun ke masyakarat kelas bawah. Ia tak riskan ketika harus bersalaman dengan warga yang yang menjajakan dagangan di jalanan. Ia juga tidak takut naik angkutan umum, seperti transjakarta, metromini, Kopaja, atau kereta rangkaian listrik (KRL) kelas ekonomi.
Lahir di Surakarta yang memang masih terbilang tidak terlalu metropolis, Jokowi yang mengklaim diri sebagai pecinta musik metal tak merasa jijik menikmati santapan warung tegal (warteg) yang notabene citra ekonomi kelas menengah bawah. Gaya merakyat Jokowi inilah yang justru menjadi senjatanya di kala banyak pejabat yang terkesan sulit untuk terjun langsung ke masyarakat.
Figur Jokowi itu sejalan dengan sang cawagub yang mantan politikus Partai Indonesia Baru (PIB) dan anggota DPR-RI dari Partai Golkar, Ahok. Selebihnya Ahok justru sangat concern terhadap dunia pendidikan. Ia kerap menghadiri disikusi atau debat politik dengan institusi pendidikan, perwakilan mahasiswa, maupun paguyuban masyarakat yang tersebar di Jakarta.
Pasangan yang sudah memberikan tampilan khas nan unik, yakni baju kotak-kotak, ini pun tak perlu waktu lama untuk diterima masyarakat. Kemeja kotak-kotak merah-hitam-putih itu pun sebetulnya sebagai bukti dari kesederhanaan pasangan Jokowi-Ahok. Pasangan yang bertekad memajukan perekonomian rakyat ini membeli baju itu di pusat grosir kelas menengah bawah, Pasar Tanah Abang.
Maju dalam Pemilu Kada DKI 2012 Jokowi-Ahok membawa visi dan misi yang terangkum dalam slogan "Jakarta Baru" atau "JB" yang bisa dilihat lengkap di laman daring www.jakartabaru.co. Tapi slogan JB itu pun bisa sebagai kependekan nama dari Jokowi-Basuki. Meski bisa diartikan bermacam-macam, slogan itu berisi visi-misi dan program yang dijanjikan keduanya untuk membangun Ibu Kota Negara.
Bisa dibilang keduanya merupakan kepala daerah tingkat (Dati) II (setaraf kabupaten/kota) paling sukses di Indonesia. Pasangan itu paling sering parkir di media massa nasional. Ragam prestasi pribadi maupun untuk daerah yang dipimpin diraih keduanya.
Di tingkat nasional, keduanya mampu menyabet penghargaan dari media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah RI. Bahkan Jokowi masuk dalam nomine wali kota terbaik dunia versi City Mayors Foundation.
Pengalaman dan kepiawaian merekalah itulah yang membuat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) jatuh hati. Dua partai itu pun resmi mengusung Jokowi-Ahok sebagai cagub-cawagub DKI Jakarta periode 2012-2017.
Jokowi yang low profile memahami betul persoalan-persoalan pelik warga Jakarta. Setelah resmi sebagai cagub, ia pun tak segan-segan terjun ke masyakarat kelas bawah. Ia tak riskan ketika harus bersalaman dengan warga yang yang menjajakan dagangan di jalanan. Ia juga tidak takut naik angkutan umum, seperti transjakarta, metromini, Kopaja, atau kereta rangkaian listrik (KRL) kelas ekonomi.
Lahir di Surakarta yang memang masih terbilang tidak terlalu metropolis, Jokowi yang mengklaim diri sebagai pecinta musik metal tak merasa jijik menikmati santapan warung tegal (warteg) yang notabene citra ekonomi kelas menengah bawah. Gaya merakyat Jokowi inilah yang justru menjadi senjatanya di kala banyak pejabat yang terkesan sulit untuk terjun langsung ke masyarakat.
Figur Jokowi itu sejalan dengan sang cawagub yang mantan politikus Partai Indonesia Baru (PIB) dan anggota DPR-RI dari Partai Golkar, Ahok. Selebihnya Ahok justru sangat concern terhadap dunia pendidikan. Ia kerap menghadiri disikusi atau debat politik dengan institusi pendidikan, perwakilan mahasiswa, maupun paguyuban masyarakat yang tersebar di Jakarta.
Pasangan yang sudah memberikan tampilan khas nan unik, yakni baju kotak-kotak, ini pun tak perlu waktu lama untuk diterima masyarakat. Kemeja kotak-kotak merah-hitam-putih itu pun sebetulnya sebagai bukti dari kesederhanaan pasangan Jokowi-Ahok. Pasangan yang bertekad memajukan perekonomian rakyat ini membeli baju itu di pusat grosir kelas menengah bawah, Pasar Tanah Abang.
Maju dalam Pemilu Kada DKI 2012 Jokowi-Ahok membawa visi dan misi yang terangkum dalam slogan "Jakarta Baru" atau "JB" yang bisa dilihat lengkap di laman daring www.jakartabaru.co. Tapi slogan JB itu pun bisa sebagai kependekan nama dari Jokowi-Basuki. Meski bisa diartikan bermacam-macam, slogan itu berisi visi-misi dan program yang dijanjikan keduanya untuk membangun Ibu Kota Negara.
Dr. Haji Muhammad Hidayat
Nur Wahid, M.A. (lahir di Klaten, Jawa Tengah, 8 April1960; umur 52 tahun)
adalah Ketua MPR RI untuk periode 2004-2009 dan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11
Oktober 2004.
Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR
RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya, Sucipto dengan
selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan.
Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati,
Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan
Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid
menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada
tanggal 11 Mei 2008 di TMII.
Hidayat Nur Wahid dicalonkan
oleh Partai Keadilan Sejahtera menjadi
calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub
tahun 2012 berpasangan dengan Didik J.
Rachbini, politisi Partai Amanat Nasional dengan
mengusung jargon "Ayo Beresin Jakarta" dan mendapat nomor urut 4.
- Faisal
Basri dan Biem Triani Benjamin,
Faisal Basri (lahir
di Bandung, Jawa Barat, 6 November 1959; umur 52 tahun)
adalah ekonom dan politikus asal Indonesia.
Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada
dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah
Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden
RI Adam Malik.
Ia juga ikut menjadi salah satu
pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa
organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa,
Global Rescue Network, dan Yayasan
Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat
menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin,
putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju
mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari
jalur independen
Biem Triani Benyamin (lahir di Jakarta, 13 Maret 1964; umur 48 tahun)
adalah politisidan pengusaha Indonesia.
Dia adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Jakarta,
yang dikenal karena mengusulkan judicial review yang
memungkinkan calon independen untuk mencalonkan diri dalam pemilu daerah. Dia
juga mengetuai panitia khusus di DPRuntuk merevisi UU Pemerintahan DKI Jakarta. Biem Benyamin
adalah putra ketiga dariBenyamin Sueb, salah seorang tokoh
seniman Betawi yang
terkenal di Indonesia.
Sebelum memulai karirnya dalam
politik, Biem Benyamin aktif dalam advokasi pengembangan budaya Betawi,
termasuk memprakarsai terbentuknya Kongres Rakyat Betawi. Sebagai
pengusaha, Biem Benyamin memiliki stasiun radio, Bens Radio, yang populer
dalam mempromosikan budaya dan tradisi Betawi. Dia juga mendirikan Etnikom
Network, jaringan 14 stasiun radio di Jawa dan Sumatera yang
aktif mempromosikan budaya lokal.
Pada 2012, ia mengikuti pemilihan umum gubernur Jakarta sebagai
calon wakil gubernur bersama calon gubernur Faisal Basri.
- Alex Noerdin dan Nono Sampono
Alex Noerdin (lahir di Palembang, Sumatera
Selatan, 9 September 1950; umur 61 tahun)
adalah Gubernur Sumatera Selatan sejak 7 November 2008. Sebelumnya ia
menjabatBupati Musi Banyuasin selama 2 periode
berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua
masa jabatannya, ia mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai
Gubernur Sumatera Sumatera Selatan dalam PilkadaSumatera
Di bidang organisasi, sejak dulu
hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah
Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif
dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi
kepemudaan/kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik.
Sementara dalam organisasi politik,
sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan
(2004-2009), dirinya pernah menjadi Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes
Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang
(1988).
Bahkan, karena dinilai berhasil
menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan mensejahterahkan
masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali
terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten
Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012.
H. Alex Noerdin, adalah putera
ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H. Muhamad Noerdin Pandji yang berasal
dari Gunung Meraksa Baru, Kabupaten Empat Lawang dengan Hj. Siti Fatimah yang
berasal dari Sekayu, Musi Banyuasin.
Banyak peristiwa heroik dan penuh
risiko dilakukan Noerdin Pandji. Antara lain, guna membeli keperluan militer
untuk menghancurkan pertahanan tentara Belanda di Baturaja waktu itu, Noerdin
Pandji harus berdagang lada ke Singapura.
Letnan Jenderal (Marinir)
Purn. Nono Sampono (lahir di Bangkalan, Madura, 1 Maret 1953; umur 59 tahun)
adalah seorang tokoh militer Indonesia dan juga mantan Kepala BasarnasIndonesia.[1]
Sejak kecil, Nono hidup bersama ayah
angkat yang juga adalah pamannya, Idris Sampono. Ayahnya yang berasal
dari Madura dan
ibu kandungnya yang berdarah Maluku - Sulawesiberpisah
saat usia Nono masih tiga tahun. Hidup bersama keluarga angkat dengan keadaan
ekonomi yang pas-pasan tidak pernah menyurutkan semangat Nono untuk terus
bekerja keras. Ayah angkatnyanya selalu mendorong Nono untuk tidak pernah
berputus asa dan menyuruhnya untuk masuk ke sekolah yang bagus. Hingga akhirnya
selepas lulus SMA,
Nono berhasil kuliah di Fakultas Teknik Universitas Pattimura. Namun baru setahun
di sana, Nino yang risau akan masa depannya jika terus kuliah memutuskan untuk
berhenti kuliah dan masuk ke Akademi Angkatan Laut pada
tahun 1972.
Nono dipercaya untuk memegang
sejumlah jabatan penting lainnya seperti Komandan Paspampres, Gubernur AAL
dan Komandan Jenderal Akademi TNI. Nono juga pernah menjadi anggota pasukan
Danpaspampres di era kepemimpinan presiden Abdurrahman
Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Tahun 2010, Nono dilantik
oleh Menteri Perhubungan sebagai Kepala Badan
Search And Rescue Nasional (Basarnas) menggantikan pejabat sebelumnya Wardjoko. Pada tahun 2012, ia bersama Alex Noerdin dan
didukung oleh beberapa partai termasuk di dalamnya partai Golkar, maju ke
Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 sebagai bakal calon Wakil Gubernur
Jakarta.
Mengapa
pemilihan gubernur di Jakarta harus ada putaran ke dua?
Pemilu
Kada DKI Jakarta diprediksi berjalan dua putaran. Hal ini di simpulkan dari
hasil survei yang diumumkan oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG).
Dalam survei tersebut semua kandidat memperoleh dukungan dibawah 50 persen.
Sementara UU No. 29/2007 tentang pemerintah DKI Jakarta pasal II ayat (1)
menyatakan “pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang perolehan
suaranya lebih dari 50 persen akan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil
gubernur”
Pasangan
Foke-Nara dipilih oleh 26,6 persen, Hendardji-Patria 0,2 persen, Jokowi-Ahok
25,5 persen, Hidayat-Didik 5,7 persen, Faisal-Biem 4,8 persen dan Alex-Nono 1,8
persen. Sementara yang memilih golput 3,6 persen dan yang belum memutuskan
sebanyak 23 persen. Dengan demikian sudah dapat di pastikan bahwa Pemilu Kada
berlangsung dua putaran karena, tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh
suara mendekati 50 persen untuk bisa menang satu putaran.
Populasi
dari survei tersebut adalah seluruh warga yang tinggal di DKI yang memiliki
telepon rumah dan punya hak pilih. Sampel diambil dari hasil mengacak nomor
telepon yang terdapat dalam buku Telkom.
Selain itu
salah satu penyebab terjadinya putaran kedua yaitu,
Ada dua calon gubernur yang masih di pertanyakan yaitu, Alex Noerdin dan
Jokowi. Sebab, kedua calon ini di anggap melanggar etika politik, keduanya
masih memiliki tanggung jawab yang belum berakhir. Alex Noerdin sekarang
masih menjabat sebagai Gubernur Sumatra Selatan, sedangkan Jokowi masih
tercatat sebagai Walikota Solo.
Demi kekuasaan di Ibu Kota, Alex Noerdin rela
meninggalkan jabatan sebagai gubernur di Sumatra Selatan. Padahal, masa jabatan
sebagai Gubernur Sumatra Selatan itu hingga tahun 2013. Demikian juga Jokowi.
Bahkan, masa jabatan Jokowi lebih lama lagi. Jabatan sebagai Wali Kota Solo itu
akan berakhir tahun 2015. Padahal, baik Jokowi maupun Alex Noerdin, sudah
mengikatkan diri untuk memimpin selama lima tahun di Kota Solo dan Sumatra
Selatan.
Secara hukum, memang tidak ada yang dilanggar Jokowi
maupun Alex Noerdin. Sebab hal itu tidak dilarang undang-undang. Awalnya,
memang ada aturan yang dimuat dalam UU No 32 Tahun 2012 tentang Pemerintahan
Daerah yang mengharuskan seorang kepala mundur kalau mencalonkan diri sebagai
kepala daerah di daerah lain. Tapi aturan itu telah dibatalkan oleh putusan MK.
Namun, secara moral dan etika politik, kedua pemimpin itu bisa dinilai telah
mengkhianti konstituen atau pemilih di Solo maupun di Sumatra Selatan. Sebab,
konstituen atau pemilih kedua pemimpin itu (baik di Solo maupun di Sumatra
Selatan) telah mempercayakan kedua pemimpin itu untuk menjabat selama lima
tahun.
Dengan majunya Alex Noerdin dan Jokowi tentu saja
telah menimbulkan kekecewaan bagi warga yg di tinggal pergi oleh Alex Noerdin
dan Jokowi. Maka, dengan adanya polemik seperti ini diharapkan bisa menjadi
semacam masukan untuk perubahan aturan hukum ke depan nanti, agar hak warga
terlindungi, terlebih lagi jika ke depan nanti dapat dibuat aturan yang
meneguhkan bahwa periodisasi kepemimpinan kepala daerah harus dipegang dengan
"amanah" hingga selesai, kecuali jika dalam keadaan sakit parah
sehingga tidak mampu menjalankan jabatan (sebagaimana mestinya), atau karena
meninggal. Dengan begitu, akan ada perlindungan bagi warga sehingga pemilih
tidak gampang ditinggal pergi oleh pemimpinnya hanya semata-mata karena ingin
meraih kekuasaan di daerah lain.
Karena itu lah jika Alex Noerdin atau Jokowi terpilih,
akan terbuka peluang terjadinya perdebatan yang sengit secara konstitusional. Perdebatan
itu akan runyam dan pelik, ketika DPRD dan Mendagri tidak memberikan surat izin
atau memberikan restu. Tentu, baik Jokowi maupun Alex Noerdin, tidak akan bisa
dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Bahkan, Pilkada DKI Jakarta bisa diulang
atau dibatalkan.
Sementara itu, Pengamat dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Ardian
mengatakan, jika pemilu kada dua putaran, faktor figur akan sangat menentukan
pemenangan pada putaran kedua. Sebab, dari berbagai hasil survei, ternyata
popularitas kandidat tidak berbanding lurus dengan popularitas partai. “Lihat
saja Foke, popularitas Demokrat semakin menurun namun Foke tetap teratas” ujar
Donny. Jika Jokowi masuk pada putaran kedua, lanjut Dohny, sangat mungkin bisa
meraih dukungan dari kelompok yang belum memilih. Sebab, warga yang belum
memilih kebanyakan masa mengambang yang rasional.
Berdasarkan prediksi
Thamrin pada putaran kedua nanti, jika benar terjadi, ada dua pasangan cagub
lainnya yang akan melawan pasangan yang sudah kuat dalam perolehan suara
sementara ini. ''Kalau tidak nomor tiga, ya nomor empat,'' imbuhnya. Lanjut
Thamrin, karena kedua pasang kandidat tersebut baik dari sisi prestasi dan
jejak rekamnya.
Terang Thamrin, berdasarkan
prediksi Thamrin pada putaran kedua nanti, jika benar terjadi, ada dua pasangan
calon gubernur lainnya yang akan melawan pasangan yang sudah kuat dalam
perolehan suara sementara ini. “kalau tidak nomor tiga, ya nomor empat”imbuhnya.
Kemudian alasan mengapa pula pasangan nomor empat memiliki peluang akan masuk final di putaran kedua. Tambah Thamrin, sebab pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera ini terbukti bersih. ''Tapi sayangnya, itu dia belum berprestasi,'' imbuhnya.
Pilkada Gubernur dua putaran, apakah hanya dijakarta???
Untuk
pemilihan gubernur Jakarta kali ini, dilakukan dua putaran. Dan membuat media masa gencar membicarakannya.
Namun, apakah dua kali putaran ini hanya dilakukan di Jakarta?
Tentu
saja tidak, dilakukannya putaran kedua ini bukan hanya dijakarta namun
diwilayah lain pun dilakukan putaran kedua karena beberapa faktor. Seperti
halnya kota-kota dibawah ini :
ü Kebumen
di
Kebumen pada tahun 2010 lalu, dilakukan putaran kedua karena tidak ada satupun
pasangan kandidat calon gubernur Kebumen memperoleh suara 30 %, suara tertinggi
saja mendapatkan suara 29,41 % yang diduduki oleh pasangan H Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd, disusul oleh cdengan
memperoleh suara 27,52 %, lalu diikuti oleh pasangan Drs H Poniman Kasturo dan
Nur Afifatul Khoeriyah yang memperoleh suara 23,75 % dan terakhir
adalah pasangan HRustriyanto.SH dan dr Hj Y Rini Kristiani MKes yang memperoleh suara
19,33 %.
Sebenarnya pasangan H
Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd, hanya butuh beberapa suara
lagi untuk mencapai lebih 30 % sebagaimana telah diatur dalam UU pemda. Namun
ia harus maju keputaran kedua manghadapi pasangan H Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd.
ü Kalimantan
Timur
Dikalimantan
timur pun tidak jauh berbeda dengan kebumen, Kalimantan timur diadakan 2010
lalu dan menadakan putaran kedua, karena
para calon gubernur belum memenuhi syarat yang mutlak, dikalimantan timur ini
menurut Humas KPUD Kaltim Amrun, pada
putaran kedua menelan dana hingga Rp. 108 milyar yang akan dialokasikan untuk sejumlah tahapan pilkada putaran II,
seperti pengadaan logistik, transportasi, dan pendataan pemilih.
Untuk
kandidat yang masuk keputaran kedua adalah Awang Faroek-Farid Wadjdy dan Ahmad Amins- Hadi Mulyadi. Dan untuk
putaran kedua ini hanya selang sebulan lebih saja dari pilkada I, seperti yang
dipaparkan oleh Elviany pada kompas, “ Pilkada putaran II ini jaraknya sekitar
sebulan lebih saja karena takut mengganggu acara nasional seperti PON XVII 2008
yang digelar 5 -17 Juli di Kaltim, juga sesuai dengan UU 12 Tahun 2008
pelaksaan putaran kedua paling lambat 76 hari setelah pleno penghitungan suara
KPU” ujarnya.
KAMPANYE
PILKADA DKI
Dalam pilkada DKI
Jakarta tahun 2012 terdapat enam kandidat atau calon gubernur dan wakil
gubernur.
Sebelum dilaksanakan pemilihan atau
pemungutan suara , para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur melakukan
kampanye.
Kampanye adalah sebuah
tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan simpatik dari orang lain
. Tindakan kampanye dilakukan dengan cara menawarkan visi, misi, dan program
kerja untuk meperlihatkan jati diri dan keunggulan dari calon pemimpin.
Ada dua putaran dalam pilkada DKI
Jakarta tahun 2012 ini, putaran pertama terdapat 6 kandidat, yaitu:
1. Pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi
Ramli
Visi: Membangun Jakarta yang lebih maju dengan menambah kapasitas
dan kualitas layanan infrastruktur kota yang lebih modern dan berkarakter.
Kemudian, menjadikan Jakarta lebih nyaman dengan menciptakan suasana kehidupan
kota yang lebih aman, tertib dan harmonis melalui pembangunan dan perbaikan
sarana seperti mengatasi persoalan banjir, supply
air bersih, instalasi pengolahan limbah
kelengkapan sanitasi, penataan pemukiman kumuh, perluasan ruang
publik/ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air dan udara, serta
peningkatan keamanan lingkungan. Selain itu, membuat Jakarta lebih sejahtera
dengan meningkatkan derajat kehidupan
warga kota melalui peningkatan layanan kebutuhan dasar bagi warga kota, meliputi
: pendidikan, kesehatan, ekonomi, kualitas lingkungan fisik dan sosial.
Sejalan dengan itu akan dioptimalkan pendayagunaan aset budaya lokal dan
nasional.
Misi :
·
Meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang
mudah diakses dan merata
·
Memperkuat
pemberdayaan masyarakat pada
berbagai aspek kehidupan melalui peningkatan kapasitas dan penciptaan ruang
untuk prakarsa dan kreativitas menuju masyarakat yang lebih mandiri.
·
Mempercepat
pembangunan infrastruktur kota untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
·
Mengelola
lingkungan kota yang bersih,
sehat, layak huni dan inspiratif menuju kenyamanan dan kesejahteraan yang
berkelanjutan
Program
Agenda Program Prioritas
Pembangunan DKI Jakarta Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kinerja pengelolaan
sistem transportasi;
2. Peningkatan kinerja pengelolaan sistem
tata air;
3. Pengelolaan perbaikan dan
pengembangan kawasan permukiman;
4. Pengembangan kawasan ekonomi;
5. Peningkatan derajat kesejahteraan
sosial;
6. Peningkatan kinerja pemerintahan;
7. Pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Pasangan Hendardji Soepandji dan
Ahmad Riza Patria .
Mereka
berasal dari non partai, visi misi mereka adalah :
Visi: Mewujudkan Jakarta Sebagai Pusat Megapolitan Yang Layak Huni Melalui
Peremajaan Kota
Misi:
1. Menata ulang tata kota Jakarta yang
berbasis pada peningkatan ruang publik terbuka hijau hingga mencapai 20 % dari
lahan Jakarta.
2. Mengatasi banjir
3. Mengatasi macet
- Mewujudkan good governance dan
clean government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik dan
berkualitas.
- Menciptakan rasa aman bagi
seluruh masyarakat dan menghindari budaya kekerasan.
- Meningkatkan kualitas sumber
daya manusia.
Kebijakan
1. Pembangunan diarahkan secara
vertikal
- Melakukan reformasi birokrasi
dengan meningkatkan pelayanan publik pada pemerintah DKI Jakarta.
- Membangun sistem transportasi
massal yang terintegrasi.
Program Prioritas
·
Peremajaan
Ruang Terbuka Hijau dan Publik
·
Mengatasi
Kemacetan
·
Mengatasi
Banjir
·
Meningkatkan
Kualitas SDM
·
Reformasi
Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik
·
Menjaga
Rasa Aman dan Solidaritas Publik
3. Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja
Purnama
Visi: Jakarta baru, kota modern, yang
tertata rapih dan manusiawi, dengan kepemimpinan dan pemerintah yang bersih dan
melayani.
Misi:
1. Mewujudkan Jakarta sebagai kota
modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
2. Menjadikan Jakarta sebagai kota yang
bebas dari masalah-masalah menahun, seperti macet, banjir, pemukiman kumuh,
sampah, dan lain-lain.
3. Menjamin ketersediaan huniandan
ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan
pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang
berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta.
4. Membangun budaya masyarakat
perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam
memelihara kota.
5. Membangun pemerintahan yang bersih
dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Program
Kerja Unggulan:
1) Bidang Penataan Kota
Menata transportasi, menambah ruang-ruang
terbuka, peremajaan perumahan kumuh, dan pengalihan tempat tinggal ke perumahan
vertikal.
2) Mengatasi Banjir
Membangun daerah penampung air hujan
dan pori-pori pada lahan jalan, mengelola sungai-sungai, dan memperbaiki,
menambah, serta memaksimalkan kinerja drainase.
3) Bidang Transportasi
Meningkatkan
kapasitas angkutan massal yang hemat ruang, lingkungan serta nyaman, menambah
armada busway dan mengganti jalurnya menjadi berbasis rel, melanjutkan proses
perintisan pembangunan MRT, dan membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
4) Bidang Kesehatan
Memperpendek
jalur birokrasi pelayanan kesehatan yang saat ini menggunakan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM) menjadi Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang berlaku di rumah
sakit pemerintah dan pembayarannya ditanggung oleh pemerintah serta menyediakan
Puskesmas di pasar-pasar tradisional.
5) Bidang Pendidikan
Mengimplementasikan
pendidikan gratis 12 tahun dengan pengawasan yang ketat, mengintegrasikan
pelayananan pendidikan bagi siswa dari keluarga tidak mampu dalam Kartu
Pelayanan Pendidikan Warga Jakarta, serta meningkatkan program-program
pelatihan tenaga kerja.
6) Bidang Ekonomi Masyarakat
Membangun
mall khusus pedagang kaki lima agar tertib dan merevitalisasi pasar
tradisional.
7) Bidang Kebudayaan
Membangun
komunitas yang berbasis kebudayaan, menyediakan ruang-ruang publik sebagai
fasilitas pergaulan dan sarana mengekspresikan diri, mengembangkan pusat-pusat
kebudayaan Jakarta di enam wilayah administratif, dan merevitalisasi kawasan Old Batavia agar menjadi daya tarik
wisata.
8) Bidang Reformasi Birokrasi
Menjalankan
pemerintahan yang bersih, transparan, dan professional, mempublikasikan program
yang dikerjakan, kemajuan proyek, dan system pelayanan melalui website,
memperbaiki kualitas dan etos kerja pegawai, meniadakan pentungan bagi pamong
praja, dan Gubernur dan Wakil Gubernur hanya akan beradadi kantor selama 1 jam
saja, dan sisanya meninjau proses pembangunan dan pelayanan public di lapangan.
4. Pasangan
Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini
Visi:
Menuju Jakarta yang sejahtera, modern dan berbudaya
Misi:
1. Menciptakan
Jakarta yang sejahtera dengan cara :
·
Menjamin
pemenuhan kebutuhan pendidikan 12 tahun dan pelayanan kesehatan bagi kelurga
miskin dan tidak mampu.
·
Menyediakan
kebutuhan dasar pemukiman, sanitasi dan air bersih pada daerah kritis dan
jaminan sosial bagi penduduk khusus (manula, ibu hamil, balita dan penyandang
cacat).
·
Mendorong pengembangan industri kreatif dan
pariwisata, UKM, industri rumahan, dan sektor informa untuk menciptakan
lapangan kerja.
·
Mendorong
partisipasi publik dalam kebijakan dan penurunan kriminalitas.
2. Menciptakan Jakarta yang modern
dengan cara :
·
Mewujudkan Jakarta menjadi kota utama di
ASIA
·
Menyediakan transportasi publik yang
modern, infrastruktur pengendali banjir, teknologi informasi dan ketersediaan
energi.
·
Menciptakan birokrasi yang bersih dan
responsif
·
Mengembangkan industri jasa keuangan,
teknologi-informasi dan cyber city
dalam mendukung dunia bisnis dan pendidikan.
3. Menciptakan
Jakarta yang Berbudaya dengan cara:
·
Mewujudkan
keamanan dan kepastian hukum yang sama rata.
·
Meningkatkan
ruang terbuka hijau dan keseimbangan lingkungan hidup.
·
Mewujudkan
tata ruang integral, daya dukung kota dan Taman Interaktif.
·
Melestarikan
nilai budaya lokal dan menciptakan keharmonisan warga.
Program
Unggulan:
·
Membereskan persoalan
pengangguran, UKM dan buruh dengan cara mendorong terciptanya 500 ribu lapangan kerja dengan
mencetak 10 ribu wirausahawan baru serta mempermudah investasi, memberikan Dana
Pembinaan Serikat Pekerja Rp 5 Milyar per tahun, dan membuka akses permodalan.
·
Membereskan
persoalan pelayanan kesehatan dengan cara meningkatkan anggaran untuk
pemeliharaan bagi keluarga miskin sebesar Rp 1 Triliun, menjamin pelayanan
kesehatan gratis dan mudah diakses bagi keluarga miskin, dan memberikan
santunan kematian bagi keluarga miskin sebesar Rp 2,5 juta.
·
Membereskan
persoalan pendidikan dan rumah ibadah dengan cara memberikan pendidikan gratis
untuk sekolah negeri dan swasta, tunjangan kinerja bagi guru, serta tunjangan
operasional pemeliharaan rumah ibadah.
·
Membereskan
persoalan pelayanan masyarakat dengan cara mempertahankan dan meningkatkan
Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) PNS DKI Jakarta dan tunjangan operasional RT dan
RW.
·
Membereskan
persoalan sarana air bersih, sarana olahraga dan sarana budaya dengan cara
menjamin penyediaan air bersih pada daerah sulit air bersih, merehabilitasi
gelanggang olahraga dan gedung-gedung kesenian, serta membangun 2 stadion
olahraga dan gedung pertunjukkan seni dan budaya berstandar Internasional.
5.
Faizal
Basri – Biem Benyamin
Visi
misi
nya yaitu : Merawat Jakarta
Programnya
yaitu :
1.
Air
melihat dari permasalahan banjir, sistem drainase, dan permasalahan penyediaan
air bersih dilihat sebagai satu masalah yang harus ditangani secara
terintegrasi.
2.
Transportasi menyediakan transportasi publik yang layak yaitu bis
dan Selain
bis, moda transportasi umum lainnya seperti MRT, monorail, dan busway akan
diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan transportasi yang dikelola oleh
Otoritas Transportasi Jakarta ini.
3.
Tata
ruang memperluas kembali ruang terbuka hijau hingga
mencapai 40% di mana 30% adalah ruang hijau terbuka untuk publik, bukan ruang
komersial atau pribadi. Selain itu, Jakarta harus menyediakan jalur
pejalan kaki yang nyaman dan aman. Berdampingan dengan jalur pejalan kaki ini
adalah jalur sepeda yang dibuat secara khusus. Di lokasi-lokasi tertentu,
ruang-ruang komersial diatur sedemikian rupa untuk mengakomodasi para pelaku
ekonomi kelas bawah agar bisa tertib dan nyaman dan tidak menggunakan lajur
pejalan kaki dan taman kota.
4.
Birokrasi dan Anggaran diperlukan
akselerasi reformasi birokrasi yang kini berlangsung menuju kapasitas
struktural yang responsif terhadap tantangan tata kelola Jakarta. Selain
birokrasi, perlu juga dilakukan efisiensi anggaran.
5. Distribusi
Sektor Ekonomi Sektor-sektor
ekonomi moderen akan dipertahankan di Jakarta sementara sektor-sektor ekonomi
tradisional di relokasi ke luar Jakarta agar terjadi pemerataan kegiatan
ekonomi dengan wilayah lainnya. Dengan bekerja sama membangun sentra
perekonomian di daerah sekitar membuat Jakarta menjadi tertata. Berkembang
bersama tetangga adalah cara terbaik untuk menjadikan Jakarta tempat yang aman
dan nyaman untuk dihuni.
6. Alex
noerdin dan Nono Sampono
Visi: Jakarta BISA menjadi kota
layak huni dan berkelanjutan menuju kota berkelas dunia.
Misi
: Bisa Tata kelola pemerintahan kota
yang baik.
1.
Bisa
Pemberdayaan masyarakat.
2.
Bisa Layanan prima kepada masyarakat.
3.
Bisa
Peningkatan fasilitas publik yang manusiawi.
4.
Bisa
Pengembangan kearifan lokal.
5.
Bisa
Peningkatan jejaring kerja sama.
Program
·
Target
3 tahun : bebas macet, bebas banjir, bias menjadi kota yang manusiawi
·
Target
5 tahun : aman, percaya diri, ekonomi kuat untuk seluruh warganya
Beberapa langkah
untuk bisa mengatasi kemacetan :
•
Restrukturisasi trayek dan peremajaan angkutan umum.
• Peningkatan kapasitas kereta
listrik, lajur ganda, dan penambahan gerbong.
• Penyelesaian
4 koridor, penambahan 5 koridor baru, dan penambahan 1.000 armada baru Trans Jakarta.
• Melanjutkan pembangunan monorail
rute Semanggi-Kuningan (14.2 km).
• Percepatan penyelesaian Jakarta Outer
Riang Road (JORR).
Beberapa langkah untuk bisa tuntaskan Jakarta dari banjir:
• Pembuatan 2 juta sumur
resapan dan 1 juta lubang biopori.
• Program padat karya
pengendalian banjir tingkat kelurahan.
• Pembangunan 4 Polder dan
peningkatan ketinggian tanggul di Pantai Utara DKI.
Kandidat yang kemudian
masuk ke putaran kedua adalah pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli dan Joko
Widodo – Basuki Tjahaja
Purnama. Kedua kandidat tersebut masih berkampanye dengan visi, misi, dan
program kerja yang sama pada saat berkampanye pada putaran pertama
Dalam kampanye juga terdapat istilah black campaign atau politik hitam. Black campaign adalah suatu model atau perilaku atau cara berkampanye yang dilakukan
dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita
bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai
politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya. Permasalahan
mengenai black campaign ini melanggar UU RI No 32 tahun 2004 mengenai
Perda, pasal 116 ayat (1), (2), dan (3).
Secara
garis besar, seperti yang tercantum dalam pasal 76 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008, kampanye pemilu itu
dilakukan dengan prinsip bertanggung jawab. Oleh karena itu, para
kandidat sudah semestinya menjalankan kampanye yang sehat dan transparan.
HASIL
AKHIR PILKADA DKI
Sebelum dilakukan pemilihan pada putaran kedua, perlu diakui bahwa JOKOWI
ALIAS Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) unggul
dalam perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei dalam
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012. Meskipun hanya beda beberapa persen
saja namun itu dapat membuat jokowi bernafas lega, dan banyak komentar bahwa
jokowi memang layak maju pada putaran kedua karena image baiknya.Dan berikut ini analisis dan komentar orang atas kemenangan Jokowi-Ahok dan peluang mereka pada putaran kedua:
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla:
Ø
“Jokowi dan Basuki itu clean, hampir tak ada isu
negatif, seperti korupsi maupun moral.”
Ø
JK menilai Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan
yang jelas, walaupun Solo kota adalah kota kecil dibandingkan dengan Jakarta.
Ø
“Jokowi itu low profile. Masyarakat kini memilih
secara personal, tidak terpengaruh dengan partai politik.”
Ø
Masyarakat sudah bosan dengan janji-janji yang
diberikan para calon pemimpin, tapi tak juga merasakan buktinya.
Ø
Jika ada putaran kedua, maka pasangan
Jokowi-Ahok dapat menang dalam pemilukada karena masyarakat lebih memilih calon
gubernur dan calon wakil gubernur. “Dengan selisih 10 poin, orang akan lebih
memilih calon yang hampir menang.”
Peneliti dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani:
Ø
“Ada banyak hal yang membuat saya yakin Jokowi
akan menang pada putaran kedua nanti, apalagi kalau melihat hasil di putaran pertama.”
Ø
“Jokowi memiliki karakter populis, sedangkan
citra yang terkesan muncul dari dalam diri Fauzi Bowo adalah sosok yang
arogan.”
Ø
“Jokowi berhasil mengundang simpati warga DKI
Jakarta melalui cara penuturan yang sederhana.”
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo
Kumolo:
Ø
“Pemilih atau yang punya hak memilih sudah muak
kepada perilaku pejabat publik, pejabat negara atau pemerintahan yang
menonjolkan kehidupan mewah. Padahal mereka bukan pengusaha, pamer prestasi
dengan iklan.”
Ø
Informasi tentang perilaku Jokowi yang sederhana
adalah kampanye yang mujarab, dibanding kampanye secara besar-besaran dengan
alat peraga dan model mendekati rakyat dengan gaya selebritas.
Sekjen PPP Romahurmuziy:
Ø
Kemenangan pasangan Jokowi- Basuki adalah
keberhasilan sementara dalam mengelola kegagalan konsep pasangan calon lainnya.
Ø
“Baik pengelolaan lapangan maupun pengelolaan
kemasan dimana pasangan ini mampu membawakan diri sebagai calon underdog yang
lahir dari rakyat.”
Ø
Keberhasilan Jokowi tidak akan berlanjut.
“Karena pada putaran kedua semua parpol akan lebih serius dan pola dukungannya
tidak lagi bersifat taktis, melainkan ideologis.”
Peneliti LIP Indria Samego:
Ø
“Figur Mega dan Prabowo yang mau mempromosikan
Jokowi kepada masyarakat membantu kemunculan Jokowi,”
Ø
Masyarakat semakin tidak percaya dengan partai
politik karena dinilai hanya menjadi ‘perahu tambang’ dalam Pilkada.
Ø PDI
Perjuangan dan Gerindra juga berperan aktif dalam keunggulan Cagub dan Cawagub
Jokowi-Basuki.
Pada pemilihan gubernur putaran kedua ini yang jatuh pada tanggal 21
september 2012, Hasil akhir quick count versi LSI dan TVOne menunjukkan
keunggulan pasangan Jokowi/Ahok 53,68% dan Foke 46,32%.Pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran pertama, 11 Juli 2012, pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama alias Jokowi-Ahok unggul di lima dari total enam daerah administratif Ibukota.
Seperti dikutip dari data KPU DKI
Jakarta, perolehan suara Jokowi-Ahok adalah 1.847.157 atau 42,6 persen dari
total suara sah 4.336.486. Sementara pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli
(Foke-Nara) hanya berhasil meraup 1.476.648 suara atau 34,05 persen.
Dari total 44 kecamatan di Jakarta,
pasangan Jokowi-Ahok berjaya di 31 kecamatan. Sementara Foke-Nara menang paling
telak di Kepulauan Seribu yang memiliki dua kecamatan.
Di Jakarta Barat, Jokowi-Ahok
berhasil melampaui jauh perolehan suara Foke-Nara. Dari delapan kecamatan yang
ada di Jakarta Barat, Jokowi menang di semua kecamatan. Di Kecamatan Grogol
Petamburan misalnya, Jokowi meraih 60 persen suara, sementara Foke hanya 25
persen.
Sementara itu di Jakarta Timur,
Jokowi dan Foke bersaing sengit di Kecamatan Jatinegara, Cakung, Cipayung, dan
Kramat Jati. Sementara Kecamatan Ciracas, Makasar, Duren Sawit, Pasar Rebo,
Pulo Gadung, dan Matraman Jokowi berhasil mengalahkan perolehan suara Foke.
Kandidat nomor satu, Foke-Nara hanya menang tipis di Kecamatan Kramat Jati dan
Cipayung.
Untuk Jakarta Pusat, pertarungan
perebutan suara antara Foke dan Jokowi terjadi ketat di Kecamatan Senen dan
Tanah Abang. Kemenangan terbesar Jokowi terjadi di Kecamatan Kemayoran, dengan
jumlah suara lebih dari 30.000 sementara Foke cuma mendulang kurang dari 10.000
suara.
Dari delapan kecamatan di Jakarta
Pusat, pasangan Foke-Nara hanya berhasil merebut kemenangan tipis di Tanah
Abang dan Johar Baru.
Di Jakarta Utara, terdapat enam
kecamatan. Jokowi menang telak di Penjaringan, Pademangan, Kelapa Gading, dan
Tanjung Priok. Perolehan suara Foke-Nara hanya berjaya di Cilincing, sementara
Koja menjadi kecamatan dengan perolehan yang ketat antara Jokowi vs Foke.
Lalu di Jakarta Selatan, tercatat
Jokowi unggul di Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan
Pasar Minggu. Sementara Foke menang di Kecamatan Mampang Prapatan, Pancoran,
Tebet, Setiabudi, dan Jagakarsa.
Hingga akhirnya data KPU DKI Jakarta
mendapat hasil akhir dengan perolehan 47,3 % untuk Foke- Nara dan 52,97 % untuk
Jokowi-Ahok.
Selamat untuk Jokowi-Ahok !!
KESIMPULAN
Pemilu
Kada DKI Jakarta pada tahun ini banyak sekali konflik yang terjadi, dari mulai
calonnya yang masih menjabat dari daerah lain hingga kampanye yang tidak sesuai
dengan aturan. Jakarta merupakan ibu dari kota-kota yang ada di Indonesia ini,
sehingga siapapun pasti bangga bisa menjabat sebagai gubernur Jakarta, Pada putaran
pertama tidak ada yang memenuhi syarat yaitu mendapat suara 50 %, Akhirnya
digelarlah PEMILU DKI Jakarta putaran kedua yang jatuh pada tanggal 21
September 2012 kemarin . Dari 6 kandidat yang mencalonkan diri, lalu disaring
lagi pada putaran kedua yang hanya 2
pasangan kandidat yang maju akhirnya badan PEMILU DKI Jakarta mendapatkan
Gubernur baru Yaitu Jokowi dan Ahok dan Ahok sebagai wakilnya.
Best casinos in Indonesia, how to get to - Kadangpintar
BalasHapusHere you 바카라 can see the number of different casinos in Jakarta and Jakarta, as 인카지노 well as what are the best 온카지노 betting options for betting online.