Jumat, 01 Maret 2013

PILKADA DKI JAKARTA 2012


PENGANTAR ILMU POLITIK
PILKADA DKI JAKARTA 2012
 












Disusun Oleh :
Yeni Fajarwati Jalsifha
Citra Pristiana Dewi
Wungu Amali ilmi
Dwi Febri Handayani
Febrini Lumban Tobing
Nursella Senjariani
Kristina N Silaban







UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
PAKUPATAN SERANG BENTEN





KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan yang maha Esa, berkat rahmatnya lah kami bisa menyelesaikan makalah yang bertema “ PILKADA DKI Jakarta 2012” selesai pada waktunya untuk memenuhi tugas dari mata kuliah pengantar ilmu politik. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen dari mata kuliah pengantar ilmu politik yang telah memberi kami tugas ini.
Semoga dengan disusunnya makalah ini bisa bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa untuk mengetahui tentang “PILKADA DKI Jakarta” umumnya dan khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun.
Kami mohon maaf, jika dalam makalah ini terdapat kecacatan atau ketidak sempurnaan dalam penyusunan kata – kata karena kemampuan kami sesungguhnya terbatas.


Serang, 26 September 2012

Penyusun



























6 KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA
  1. Description: D:\meong\kuliah\tugas PIP\KANDIDAT PILKADA DKI 2012_files\bakal-1.pngFauzi Bowo dan Nachrowi Ramli

Dr. Ing. H. Fauzi Bowo lahir di Jakarta, 10 April 1948. Pria yang akrab di panggil Foke ini mempunyai ciri khas tersendiri yang terletak pada kumisnya. 

Putra betawi yang lahir dari pasangan H Djohari Bowo bin Adipoetro dengan Hj Nuraini binti Abdul Manaf ini memenangi Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2007 bersama pasangannya, Prijanto. Mereka unggul suara atas pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar. 

Sebelum mencalonkan diri menjadi Gubernur dirinya pernah menjabat sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional dan Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, dan Wakil Gubernur di era Sutiyoso atau Bang Yos. 

Slogan Fauzi Bowo yang masih melekat di warga Ibu Kota adalah ketika dirinya menyebut 'Jakarta untuk Semua'. 

Sementara Mayor Jenderal (Purn) H. Nachrowi Ramli adalah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta. Putra Betawi yang lahir di Jakarta, 12 Juli 1951 ini akrab dipanggil Nara. 

Bang Nara sangat erat dengan perkembangan masyarakat dan budaya Betawi. Dirinya pun berkiprah sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) dan Ketua Dewan Penasehat Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi). 

Untuk menata Jakarta menurut Nachrowi Inilah saatnya. 'Saatnya Menata Jakarta, Penuh Ketegasan dan Keberanian'. 
  1. Ahmad Riza Patria & Hendardji Soepandji
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/5/58/Hendardji_Soepandji.jpgDescription: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/a/ae/Ahmad-riza-patria.jpg/220px-Ahmad-riza-patria.jpg 
TNI (Purn.) Drs.Hendardji Soepandji,S.H 
lahir di semarang,jawa tengah 10 februari 1952, umur 60 tahun,adalah Komandan Pusat polisi militer periode 2006-2007 Ia digantikan oleh Mayjen TNI Subagdja Djiwapradja.Terakhir menjabat Aspam Kasad. Merupakan lulusan AKABRI tahun 1974. Ia satu angkatan dengan 2 Danpuspom sebelumnya, yaitu Mayjen TNI (Purn) Sulaiman.A.B dan Mayjen TNI Ruchjan. Ia juga satu angkatan dengan Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto. Saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Ia juga adik kandung dari mantan jaksa agung, Hendarman Soepandji dan kakak kandung dari Gubernur Lemhanas, Budi Susilo Soepandji

Ir. Ahmad Riza Patria, MBA (lahir di Banjarmasin17 Desember 1969; umur 42 tahun[1]) adalah politikus Indonesia dari partai Gerindra dan ikut dalam Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 sebagai bakal calon Wakil Gubernur berdampingan dengan calon GubernurHendardji Soepandji.
Di KNPI, Ariza pernah tercatat sebagai Ketua DPP KNPI 2002 – 2005 dan periode 1999 – 2002. Ia juga pernah menjabat Ketua DPD KNPI Provinsi DKI Jakarta, 2002 – 2005. Pada Kongres KNPI 2008 di Bali, Ariza bertarung melawan Aziz Syamsudin (Anggota Komisi III DPR RI) dalam memperebutkan posisi Ketua Umum DPP KNPI. Sebelumnya, pada Kongres KNPI di Bekasi 2002, Ariza juga sempat bertarung pada putaran kedua, melawan Idrus Marham yang kini menjabat sebagai Sekjen Golkar.

Selain KNPI, pria yang menamatkan S1 nya di ISTN ini, banyak berkecimpung di organisasi lain. Sampai saat ini, Ariza masih tercatat sebagai Ketua Umum DPN Garda Muda Merah Putih (GMMP), dan Komandan Nasional Menwa Indonesia. Ia juga pernah tercatat sebagai pengurus DPP GEMA MKGR, Wasekjen KAHMI DKI Jakarta, Wakil Kepala Humas PBSI, Director IRInYI for Young MDGs (International Relationship of Indonesian Youth Institute for Young Millenium Development Goals), Sekjend DPP Persatuan Anak Guru Indonesia (PAGI), Anggota Indonesian Council of World Affair (ICWA), dan berbagai organisasi lainnya. Bakatnya di organisasi memang terlihat sejak sekolah. Mantan anggota KPU DKI Jakarta ini pernah menjadi Ketua OSIS SMA Islam Al-Azhar Jakarta, tempatnya sekolah dulu.
Pria yang menamatkan studi magister nya di ITB Bandung ini tercatat sebagai Deklarator Ormas Nasional Demokrat DKI Jakarta, dan kini aktif di Partai Gerakan Indonesia Raya, sebagai salah satu Ketua DPP dan anggota Badan Seleksi Organisasi Partai Gerindra

  1. Description: D:\meong\kuliah\tugas PIP\KANDIDAT PILKADA DKI 2012_files\bakal-3.pngJokowi-Ahok

Calon gubernur Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi dan calon wagubnya, Basuki Tjahaja Purnama atau dikenal Ahok, menjadi pasangan yang paling diperhitungkan, selai cagub incumben. Mereka bermodalkan kesuksesan sebelumnya, yakni Jokowi Wali Kota Solo selama dua periode 2005 - 2010 dan 2010 - 2015. Sedangkan Ahok adalah mantan Bupati Belitung Timur, Bangka-Belitung periode 2005-2010.

Bisa dibilang keduanya merupakan kepala daerah tingkat (Dati) II (setaraf kabupaten/kota) paling sukses di Indonesia. Pasangan itu paling sering parkir di media massa nasional. Ragam prestasi pribadi maupun untuk daerah yang dipimpin diraih keduanya.

Di tingkat nasional, keduanya mampu menyabet penghargaan dari media massa, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan pemerintah RI. Bahkan Jokowi masuk dalam nomine wali kota terbaik dunia versi City Mayors Foundation.

Pengalaman dan kepiawaian merekalah itulah yang membuat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) jatuh hati. Dua partai itu pun resmi mengusung Jokowi-Ahok sebagai cagub-cawagub DKI Jakarta periode 2012-2017.

Jokowi yang low profile memahami betul persoalan-persoalan pelik warga Jakarta. Setelah resmi sebagai cagub, ia pun tak segan-segan terjun ke masyakarat kelas bawah. Ia tak riskan ketika harus bersalaman dengan warga yang yang menjajakan dagangan di jalanan. Ia juga tidak takut naik angkutan umum, seperti transjakarta, metromini, Kopaja, atau kereta rangkaian listrik (KRL) kelas ekonomi.

Lahir di Surakarta yang memang masih terbilang tidak terlalu metropolis, Jokowi yang mengklaim diri sebagai pecinta musik metal tak merasa jijik menikmati santapan warung tegal (warteg) yang notabene citra ekonomi kelas menengah bawah. Gaya merakyat Jokowi inilah yang justru menjadi senjatanya di kala banyak pejabat yang terkesan sulit untuk terjun langsung ke masyarakat.

Figur Jokowi itu sejalan dengan sang cawagub yang mantan politikus Partai Indonesia Baru (PIB) dan anggota DPR-RI dari Partai Golkar, Ahok. Selebihnya Ahok justru sangat concern terhadap dunia pendidikan. Ia kerap menghadiri disikusi atau debat politik dengan institusi pendidikan, perwakilan mahasiswa, maupun paguyuban masyarakat yang tersebar di Jakarta.

Pasangan yang sudah memberikan tampilan khas nan unik, yakni baju kotak-kotak, ini pun tak perlu waktu lama untuk diterima masyarakat. Kemeja kotak-kotak merah-hitam-putih itu pun sebetulnya sebagai bukti dari kesederhanaan pasangan Jokowi-Ahok. Pasangan yang bertekad memajukan perekonomian rakyat ini membeli baju itu di pusat grosir kelas menengah bawah, Pasar Tanah Abang.

Maju dalam Pemilu Kada DKI 2012 Jokowi-Ahok membawa visi dan misi yang terangkum dalam slogan "Jakarta Baru" atau "JB" yang bisa dilihat lengkap di laman daring www.jakartabaru.co. Tapi slogan JB itu pun bisa sebagai kependekan nama dari Jokowi-Basuki. Meski bisa diartikan bermacam-macam, slogan itu berisi visi-misi dan program yang dijanjikan keduanya untuk membangun Ibu Kota Negara.
  1. Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/e/ef/Hidayat_nur_wahid.jpgDescription: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/6/69/Didik_j_rachbini.jpg
Dr. Haji Muhammad Hidayat Nur Wahid, M.A. (lahir di KlatenJawa Tengah8 April1960; umur 52 tahun) adalah Ketua MPR RI untuk periode 2004-2009 dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera dari 21 Mei 2000 hingga 11 Oktober 2004.
Hidayat Nur Wahid menjadi Ketua MPR RI periode 2004-2009 setelah mengalahkan saingannya, Sucipto dengan selisih dua angka yang diusung Koalisi Kebangsaan.
Dari pernikahannya dengan Almarhum Hj. Kastian Indriawati, Hidayat mempunyai empat anak: Inayatu Dzil Izzati, Ruzaina, Alla Khairi, dan Hubaib Shidiqi. Setelah istri pertamanya tersebut wafat, Hidayat Nur Wahid menikahi seorang janda dr. Diana Abbas Thalib pada tanggal 11 Mei 2008 di TMII.
Hidayat Nur Wahid dicalonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera menjadi calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub tahun 2012 berpasangan dengan Didik J. Rachbini, politisi Partai Amanat Nasional dengan mengusung jargon "Ayo Beresin Jakarta" dan mendapat nomor urut 4.

  1. Faisal Basri dan Biem Triani Benjamin,

Description: http://www.faisal-biem.com/s-ud74fae5ee87ce-ki.jpg Faisal Basri (lahir di BandungJawa Barat6 November 1959; umur 52 tahun) adalah ekonom dan politikus asal Indonesia. Basri merupakan nama ayah beliau (Hasan Basri Batubara) yang ia lekatkan kepada dirinya sebagai salah satu bentuk penghargaan kepada ayahnya. Pria berdarah Batak ini juga merupakan salah seorang keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Ia juga ikut menjadi salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat) (yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional) dan beberapa organisasi nirlaba seperti Yayasan Harkat Bangsa, Global Rescue Network, dan Yayasan Pencerahan Indonesia. Sejak tahun 2000, Faisal juga diangkat menjadi anggota Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Faisal Basri menggandeng Biem Benyamin, putra tokoh legendaris Betawi Benyamin Sueb maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dari jalur independen

Biem Triani Benyamin (lahir di Jakarta13 Maret 1964; umur 48 tahun) adalah politisidan pengusaha Indonesia. Dia adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Jakarta, yang dikenal karena mengusulkan judicial review yang memungkinkan calon independen untuk mencalonkan diri dalam pemilu daerah. Dia juga mengetuai panitia khusus di DPRuntuk merevisi UU Pemerintahan DKI Jakarta. Biem Benyamin adalah putra ketiga dariBenyamin Sueb, salah seorang tokoh seniman Betawi yang terkenal di Indonesia.
Sebelum memulai karirnya dalam politik, Biem Benyamin aktif dalam advokasi pengembangan budaya Betawi, termasuk memprakarsai terbentuknya Kongres Rakyat Betawi. Sebagai pengusaha, Biem Benyamin memiliki stasiun radio, Bens Radio, yang populer dalam mempromosikan budaya dan tradisi Betawi. Dia juga mendirikan Etnikom Network, jaringan 14 stasiun radio di Jawa dan Sumatera yang aktif mempromosikan budaya lokal.
Pada 2012, ia mengikuti pemilihan umum gubernur Jakarta sebagai calon wakil gubernur bersama calon gubernur Faisal Basri.

  1. Alex Noerdin  dan Nono Sampono 
Alex Noerdin (lahir di PalembangSumatera Selatan9 September 1950; umur 61 tahun) adalah Gubernur Sumatera Selatan sejak 7 November 2008. Sebelumnya ia menjabatBupati Musi Banyuasin selama 2 periode berturut-turut (2001-2006 dan 2007-2012). Pada tanggal 14 Juni 2008, dalam periode kedua masa jabatannya, ia mengundurkan diri terkait dengan pencalonan dirinya sebagai Gubernur Sumatera Sumatera Selatan dalam PilkadaSumatera
Di bidang organisasi, sejak dulu hingga sekarang, sosok yang kini tengah menjabat Ketua Forum Komunikasi Daerah Penghasil Migas/FKDPM (2006-2009) ini terkenal sebagai figur yang sangat aktif dan sukses dalam memimpin berbagai jenis organisasi. Baik organisasi kepemudaan/kemasyarakatan, organisasi keolahragaan, maupun organisasi politik.
Sementara dalam organisasi politik, sebelum diamanahi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Propinsi Sumatera Selatan (2004-2009), dirinya pernah menjadi Juru Kampanye dan Pengajar Karakterdes Golkar Kodya Palembang (1982) dan Wakil Sekretaris DPD Golkar Kodya Palembang (1988).
Bahkan, karena dinilai berhasil menjalankan amanah sebagai Bupati dalam memajukan dan mensejahterahkan masyarakat Musi Banyusin, melalui Pilkada Langsung tahun 2006, Beliau kembali terpilih sebagai Bupati untuk memimpin dan melanjutkan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin untuk periode tahun 2007-2012.
H. Alex Noerdin, adalah putera ketiga dari tujuh bersaudara pasangan H. Muhamad Noerdin Pandji yang berasal dari Gunung Meraksa Baru, Kabupaten Empat Lawang dengan Hj. Siti Fatimah yang berasal dari Sekayu, Musi Banyuasin.
Banyak peristiwa heroik dan penuh risiko dilakukan Noerdin Pandji. Antara lain, guna membeli keperluan militer untuk menghancurkan pertahanan tentara Belanda di Baturaja waktu itu, Noerdin Pandji harus berdagang lada ke Singapura.
Letnan Jenderal (Marinir) Purn. Nono Sampono (lahir di BangkalanMadura1 Maret 1953; umur 59 tahun) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan juga mantan Kepala BasarnasIndonesia.[1]
Sejak kecil, Nono hidup bersama ayah angkat yang juga adalah pamannya, Idris Sampono. Ayahnya yang berasal dari Madura dan ibu kandungnya yang berdarah Maluku - Sulawesiberpisah saat usia Nono masih tiga tahun. Hidup bersama keluarga angkat dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan tidak pernah menyurutkan semangat Nono untuk terus bekerja keras. Ayah angkatnyanya selalu mendorong Nono untuk tidak pernah berputus asa dan menyuruhnya untuk masuk ke sekolah yang bagus. Hingga akhirnya selepas lulus SMA, Nono berhasil kuliah di Fakultas Teknik Universitas Pattimura. Namun baru setahun di sana, Nino yang risau akan masa depannya jika terus kuliah memutuskan untuk berhenti kuliah dan masuk ke Akademi Angkatan Laut pada tahun 1972.
Nono dipercaya untuk memegang sejumlah jabatan penting lainnya seperti Komandan Paspampres, Gubernur AAL dan Komandan Jenderal Akademi TNI. Nono juga pernah menjadi anggota pasukan Danpaspampres di era kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri. Tahun 2010, Nono dilantik oleh Menteri Perhubungan sebagai Kepala Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) menggantikan pejabat sebelumnya Wardjoko. Pada tahun 2012, ia bersama Alex Noerdin dan didukung oleh beberapa partai termasuk di dalamnya partai Golkar, maju ke Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jakarta.
Mengapa pemilihan gubernur di Jakarta harus ada putaran ke dua?
            Pemilu Kada DKI Jakarta diprediksi berjalan dua putaran. Hal ini di simpulkan dari hasil survei yang diumumkan oleh Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG). Dalam survei tersebut semua kandidat memperoleh dukungan dibawah 50 persen. Sementara UU No. 29/2007 tentang pemerintah DKI Jakarta pasal II ayat (1) menyatakan “pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang perolehan suaranya lebih dari 50 persen akan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur”
 Pasangan Foke-Nara dipilih oleh 26,6 persen, Hendardji-Patria 0,2 persen, Jokowi-Ahok 25,5 persen, Hidayat-Didik 5,7 persen, Faisal-Biem 4,8 persen dan Alex-Nono 1,8 persen. Sementara yang memilih golput 3,6 persen dan yang belum memutuskan sebanyak 23 persen. Dengan demikian sudah dapat di pastikan bahwa Pemilu Kada berlangsung dua putaran karena, tidak ada satu pun kandidat yang memperoleh suara mendekati 50 persen untuk bisa menang satu putaran.
 Populasi dari survei tersebut adalah seluruh warga yang tinggal di DKI yang memiliki telepon rumah dan punya hak pilih. Sampel diambil dari hasil mengacak nomor telepon yang terdapat dalam buku Telkom.
Selain itu salah satu penyebab terjadinya putaran kedua yaitu, Ada dua calon gubernur yang masih di pertanyakan yaitu, Alex Noerdin dan Jokowi. Sebab, kedua calon ini di anggap melanggar etika politik, keduanya masih memiliki tanggung jawab yang belum berakhir. Alex Noerdin sekarang masih menjabat sebagai Gubernur Sumatra Selatan, sedangkan Jokowi masih tercatat sebagai Walikota Solo.
Demi kekuasaan di Ibu Kota, Alex Noerdin rela meninggalkan jabatan sebagai gubernur di Sumatra Selatan. Padahal, masa jabatan sebagai Gubernur Sumatra Selatan itu hingga tahun 2013. Demikian juga Jokowi. Bahkan, masa jabatan Jokowi lebih lama lagi. Jabatan sebagai Wali Kota Solo itu akan berakhir tahun 2015. Padahal, baik Jokowi maupun Alex Noerdin, sudah mengikatkan diri untuk memimpin selama lima tahun di Kota Solo dan Sumatra Selatan.
Secara hukum, memang tidak ada yang dilanggar Jokowi maupun Alex Noerdin. Sebab hal itu tidak dilarang undang-undang. Awalnya, memang ada aturan yang dimuat dalam UU No 32 Tahun 2012 tentang Pemerintahan Daerah yang mengharuskan seorang kepala mundur kalau mencalonkan diri sebagai kepala daerah di daerah lain. Tapi aturan itu telah dibatalkan oleh putusan MK. Namun, secara moral dan etika politik, kedua pemimpin itu bisa dinilai telah mengkhianti konstituen atau pemilih di Solo maupun di Sumatra Selatan. Sebab, konstituen atau pemilih kedua pemimpin itu (baik di Solo maupun di Sumatra Selatan) telah mempercayakan kedua pemimpin itu untuk menjabat selama lima tahun.  
Dengan majunya Alex Noerdin dan Jokowi tentu saja telah menimbulkan kekecewaan bagi warga yg di tinggal pergi oleh Alex Noerdin dan Jokowi. Maka, dengan adanya polemik seperti ini diharapkan bisa menjadi semacam masukan untuk perubahan aturan hukum ke depan nanti, agar hak warga terlindungi, terlebih lagi jika ke depan nanti dapat dibuat aturan yang meneguhkan bahwa periodisasi kepemimpinan kepala daerah harus dipegang dengan "amanah" hingga selesai, kecuali jika dalam keadaan sakit parah sehingga tidak mampu menjalankan jabatan (sebagaimana mestinya), atau karena meninggal. Dengan begitu, akan ada perlindungan bagi warga sehingga pemilih tidak gampang ditinggal pergi oleh pemimpinnya hanya semata-mata karena ingin meraih kekuasaan di daerah lain.           
Karena itu lah jika Alex Noerdin atau Jokowi terpilih, akan terbuka peluang terjadinya perdebatan yang sengit secara konstitusional. Perdebatan itu akan runyam dan pelik, ketika DPRD dan Mendagri tidak memberikan surat izin atau memberikan restu. Tentu, baik Jokowi maupun Alex Noerdin, tidak akan bisa dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta. Bahkan, Pilkada DKI Jakarta bisa diulang atau dibatalkan.
Sementara itu, Pengamat dari Universitas Indonesia (UI) Donny Gahral Ardian mengatakan, jika pemilu kada dua putaran, faktor figur akan sangat menentukan pemenangan pada putaran kedua. Sebab, dari berbagai hasil survei, ternyata popularitas kandidat tidak berbanding lurus dengan popularitas partai. “Lihat saja Foke, popularitas Demokrat semakin menurun namun Foke tetap teratas” ujar Donny. Jika Jokowi masuk pada putaran kedua, lanjut Dohny, sangat mungkin bisa meraih dukungan dari kelompok yang belum memilih. Sebab, warga yang belum memilih kebanyakan masa mengambang yang rasional.
Berdasarkan prediksi Thamrin pada putaran kedua nanti, jika benar terjadi, ada dua pasangan cagub lainnya yang akan melawan pasangan yang sudah kuat dalam perolehan suara sementara ini. ''Kalau tidak nomor tiga, ya nomor empat,'' imbuhnya. Lanjut Thamrin, karena kedua pasang kandidat tersebut baik dari sisi prestasi dan jejak rekamnya.
Terang Thamrin, berdasarkan prediksi Thamrin pada putaran kedua nanti, jika benar terjadi, ada dua pasangan calon gubernur lainnya yang akan melawan pasangan yang sudah kuat dalam perolehan suara sementara ini. “kalau tidak nomor tiga, ya nomor empat”imbuhnya. 

            Kemudian alasan mengapa pula pasangan nomor empat memiliki peluang akan masuk final di putaran kedua. Tambah Thamrin, sebab pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera ini terbukti bersih. ''Tapi sayangnya, itu dia belum berprestasi,'' imbuhnya.
           
Pilkada Gubernur dua putaran, apakah hanya dijakarta???
Untuk pemilihan gubernur Jakarta kali ini, dilakukan dua putaran.  Dan membuat media masa gencar membicarakannya. Namun, apakah dua kali putaran ini hanya dilakukan di Jakarta?
Tentu saja tidak, dilakukannya putaran kedua ini bukan hanya dijakarta namun diwilayah lain pun dilakukan putaran kedua karena beberapa faktor. Seperti halnya kota-kota dibawah ini :
ü  Kebumen
di Kebumen pada tahun 2010 lalu, dilakukan putaran kedua karena tidak ada satupun pasangan kandidat calon gubernur Kebumen memperoleh suara 30 %, suara tertinggi saja mendapatkan suara 29,41 % yang diduduki oleh pasangan H Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd, disusul oleh cdengan memperoleh suara 27,52 %, lalu diikuti oleh pasangan Drs H Poniman Kasturo dan Nur Afifatul  Khoeriyah yang memperoleh  suara 23,75 % dan terakhir adalah pasangan HRustriyanto.SH dan dr Hj Y Rini Kristiani MKes yang memperoleh suara 19,33 %.
Sebenarnya pasangan H Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd, hanya butuh beberapa suara lagi untuk mencapai lebih 30 % sebagaimana telah diatur dalam UU pemda. Namun ia harus maju keputaran kedua manghadapi pasangan H Buyar Winarso. SE dan Djuwarni. AMd.Pd.
ü  Kalimantan Timur
Dikalimantan timur pun tidak jauh berbeda dengan kebumen, Kalimantan timur diadakan 2010 lalu  dan menadakan putaran kedua, karena para calon gubernur belum memenuhi syarat yang mutlak, dikalimantan timur ini menurut Humas KPUD Kaltim Amrun, pada putaran kedua menelan dana hingga Rp. 108 milyar yang akan dialokasikan untuk sejumlah tahapan pilkada putaran II, seperti pengadaan logistik, transportasi, dan pendataan pemilih.
Untuk kandidat yang masuk keputaran kedua adalah Awang Faroek-Farid Wadjdy dan Ahmad Amins- Hadi Mulyadi. Dan untuk putaran kedua ini hanya selang sebulan lebih saja dari pilkada I, seperti yang dipaparkan oleh Elviany pada kompas, “ Pilkada putaran II ini jaraknya sekitar sebulan lebih saja karena takut mengganggu acara nasional seperti PON XVII 2008 yang digelar 5 -17 Juli di Kaltim, juga sesuai dengan UU 12 Tahun 2008 pelaksaan putaran kedua paling lambat 76 hari setelah pleno penghitungan suara KPU” ujarnya.

KAMPANYE PILKADA DKI
Dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 terdapat enam kandidat atau calon gubernur dan wakil gubernur.
Sebelum dilaksanakan pemilihan atau pemungutan suara , para kandidat calon gubernur dan wakil gubernur melakukan kampanye.
Kampanye adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan simpatik dari orang lain . Tindakan kampanye dilakukan dengan cara menawarkan visi, misi, dan program kerja untuk meperlihatkan jati diri dan keunggulan dari calon pemimpin.

Ada dua putaran dalam pilkada DKI Jakarta tahun 2012 ini, putaran pertama terdapat 6 kandidat, yaitu:
1.      Pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli
Visi: Membangun Jakarta yang lebih maju dengan menambah kapasitas dan kualitas layanan infrastruktur kota yang lebih modern dan berkarakter. Kemudian, menjadikan Jakarta lebih nyaman dengan menciptakan suasana kehidupan kota yang lebih aman, tertib dan harmonis melalui pembangunan dan perbaikan sarana seperti mengatasi persoalan banjir, supply air bersih, instalasi pengolahan limbah   kelengkapan sanitasi,  penataan pemukiman kumuh, perluasan ruang publik/ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air dan udara, serta peningkatan keamanan lingkungan. Selain itu, membuat Jakarta lebih sejahtera dengan  meningkatkan derajat kehidupan warga kota melalui peningkatan layanan kebutuhan dasar bagi warga kota, meliputi : pendidikan, kesehatan, ekonomi, kualitas lingkungan fisik dan sosial.  Sejalan dengan itu akan dioptimalkan pendayagunaan aset budaya lokal dan nasional.
Misi :
·         Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang mudah diakses dan merata
·         Memperkuat  pemberdayaan masyarakat pada berbagai aspek kehidupan melalui peningkatan kapasitas dan penciptaan ruang untuk prakarsa dan kreativitas menuju masyarakat yang lebih mandiri.
·         Mempercepat pembangunan infrastruktur kota untuk lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat
·         Mengelola lingkungan kota yang bersih, sehat, layak huni dan inspiratif menuju kenyamanan dan kesejahteraan yang berkelanjutan
Program
Agenda  Program Prioritas Pembangunan DKI Jakarta Tahun 2012-2017 adalah sebagai berikut :
1.      Peningkatan kinerja pengelolaan  sistem transportasi;
2.      Peningkatan kinerja pengelolaan sistem tata air;
3.      Pengelolaan perbaikan dan pengembangan kawasan permukiman;
4.      Pengembangan kawasan ekonomi;
5.      Peningkatan derajat kesejahteraan sosial;
6.      Peningkatan kinerja pemerintahan;
7.      Pengelolaan lingkungan hidup.

2.      Pasangan Hendardji Soepandji dan Ahmad Riza Patria .
              Mereka berasal dari non partai, visi misi mereka adalah :
Visi: Mewujudkan Jakarta Sebagai Pusat Megapolitan Yang Layak Huni Melalui Peremajaan Kota
              Misi:
1.      Menata ulang tata kota Jakarta yang berbasis pada peningkatan ruang publik terbuka hijau hingga mencapai 20 % dari lahan Jakarta.
2.      Mengatasi banjir
3.      Mengatasi macet
  1. Mewujudkan good governance dan clean government untuk meningkatkan pelayanan publik yang baik dan berkualitas.
  2. Menciptakan rasa aman bagi seluruh masyarakat dan menghindari budaya kekerasan.
  3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kebijakan
1.      Pembangunan diarahkan secara vertikal
  1. Melakukan reformasi birokrasi dengan meningkatkan pelayanan publik pada pemerintah DKI Jakarta.
  2. Membangun sistem transportasi massal yang terintegrasi.
Program Prioritas
·         Peremajaan Ruang Terbuka Hijau dan Publik
·         Mengatasi Kemacetan
·         Mengatasi Banjir
·         Meningkatkan Kualitas SDM
·         Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik
·         Menjaga Rasa Aman dan Solidaritas Publik

3.       Pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama
Visi: Jakarta baru, kota modern, yang tertata rapih dan manusiawi, dengan kepemimpinan dan pemerintah yang bersih dan melayani.
Misi:
1.      Mewujudkan Jakarta sebagai kota modern yang tertata rapi serta konsisten dengan Rencana Tata Ruang Wilayah.
2.      Menjadikan Jakarta sebagai kota yang bebas dari masalah-masalah menahun, seperti macet, banjir, pemukiman kumuh, sampah, dan lain-lain.
3.      Menjamin ketersediaan huniandan ruang publik yang layak serta terjangkau bagi warga kota dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang gratis sampai rawat inap dan pendidikan yang berkualitas secara gratis selama 12 tahun untuk warga Jakarta.
4.      Membangun budaya masyarakat perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam memelihara kota.
5.      Membangun pemerintahan yang bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.
Program Kerja Unggulan:
1)   Bidang Penataan Kota
    Menata transportasi, menambah ruang-ruang terbuka, peremajaan perumahan kumuh, dan pengalihan tempat tinggal ke perumahan vertikal.
2)   Mengatasi Banjir
Membangun daerah penampung air hujan dan pori-pori pada lahan jalan, mengelola sungai-sungai, dan memperbaiki, menambah, serta memaksimalkan kinerja drainase.
3)      Bidang Transportasi
Meningkatkan kapasitas angkutan massal yang hemat ruang, lingkungan serta nyaman, menambah armada busway dan mengganti jalurnya menjadi berbasis rel, melanjutkan proses perintisan pembangunan MRT, dan membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
4)      Bidang Kesehatan
Memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan yang saat ini menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) menjadi Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang berlaku di rumah sakit pemerintah dan pembayarannya ditanggung oleh pemerintah serta menyediakan Puskesmas di pasar-pasar tradisional.
5)      Bidang Pendidikan
Mengimplementasikan pendidikan gratis 12 tahun dengan pengawasan yang ketat, mengintegrasikan pelayananan pendidikan bagi siswa dari keluarga tidak mampu dalam Kartu Pelayanan Pendidikan Warga Jakarta, serta meningkatkan program-program pelatihan tenaga kerja.
6)      Bidang Ekonomi Masyarakat
Membangun mall khusus pedagang kaki lima agar tertib dan merevitalisasi pasar tradisional.
7)      Bidang Kebudayaan
Membangun komunitas yang berbasis kebudayaan, menyediakan ruang-ruang publik sebagai fasilitas pergaulan dan sarana mengekspresikan diri, mengembangkan pusat-pusat kebudayaan Jakarta di enam wilayah administratif, dan merevitalisasi kawasan Old Batavia agar menjadi daya tarik wisata.
8)      Bidang Reformasi Birokrasi
Menjalankan pemerintahan yang bersih, transparan, dan professional, mempublikasikan program yang dikerjakan, kemajuan proyek, dan system pelayanan melalui website, memperbaiki kualitas dan etos kerja pegawai, meniadakan pentungan bagi pamong praja, dan Gubernur dan Wakil Gubernur hanya akan beradadi kantor selama 1 jam saja, dan sisanya meninjau proses pembangunan dan pelayanan public di lapangan.

4.      Pasangan Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini
Visi: Menuju Jakarta yang sejahtera, modern dan berbudaya
Misi:
1.      Menciptakan Jakarta yang sejahtera dengan cara :
·         Menjamin pemenuhan kebutuhan pendidikan 12 tahun dan pelayanan kesehatan bagi kelurga miskin dan tidak mampu.
·         Menyediakan kebutuhan dasar pemukiman, sanitasi dan air bersih pada daerah kritis dan jaminan sosial bagi penduduk khusus (manula, ibu hamil, balita dan penyandang cacat).
·          Mendorong pengembangan industri kreatif dan pariwisata, UKM, industri rumahan, dan sektor informa untuk menciptakan lapangan kerja.
·         Mendorong partisipasi publik dalam kebijakan dan penurunan kriminalitas.
2.      Menciptakan Jakarta yang modern dengan cara :
·         Mewujudkan Jakarta menjadi kota utama di ASIA
·         Menyediakan transportasi publik yang modern, infrastruktur pengendali banjir, teknologi informasi dan ketersediaan energi.
·         Menciptakan birokrasi yang bersih dan responsif
·         Mengembangkan industri jasa keuangan, teknologi-informasi dan cyber city dalam mendukung dunia bisnis dan pendidikan.
3.      Menciptakan Jakarta yang Berbudaya dengan cara:
·         Mewujudkan keamanan dan kepastian hukum yang sama rata.
·         Meningkatkan ruang terbuka hijau dan keseimbangan lingkungan hidup.
·         Mewujudkan tata ruang integral, daya dukung kota dan Taman Interaktif.
·         Melestarikan nilai budaya lokal dan menciptakan keharmonisan warga.

Program Unggulan:
·         Membereskan persoalan pengangguran, UKM dan buruh dengan cara mendorong terciptanya 500 ribu lapangan kerja dengan mencetak 10 ribu wirausahawan baru serta mempermudah investasi, memberikan Dana Pembinaan Serikat Pekerja Rp 5 Milyar per tahun, dan membuka akses permodalan.
·         Membereskan persoalan pelayanan kesehatan dengan cara meningkatkan anggaran untuk pemeliharaan bagi keluarga miskin sebesar Rp 1 Triliun, menjamin pelayanan kesehatan gratis dan mudah diakses bagi keluarga miskin, dan memberikan santunan kematian bagi keluarga miskin sebesar Rp 2,5 juta.
·         Membereskan persoalan pendidikan dan rumah ibadah dengan cara memberikan pendidikan gratis untuk sekolah negeri dan swasta, tunjangan kinerja bagi guru, serta tunjangan operasional pemeliharaan rumah ibadah.
·         Membereskan persoalan pelayanan masyarakat dengan cara mempertahankan dan meningkatkan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) PNS DKI Jakarta dan tunjangan operasional RT dan RW.
·         Membereskan persoalan sarana air bersih, sarana olahraga dan sarana budaya dengan cara menjamin penyediaan air bersih pada daerah sulit air bersih, merehabilitasi gelanggang olahraga dan gedung-gedung kesenian, serta membangun 2 stadion olahraga dan gedung pertunjukkan seni dan budaya berstandar Internasional.
5.      Faizal Basri – Biem Benyamin
Visi misi nya yaitu : Merawat Jakarta
Programnya yaitu :
1.      Air melihat dari permasalahan banjir, sistem drainase, dan permasalahan penyediaan air bersih dilihat sebagai satu masalah yang harus ditangani secara terintegrasi.
2.      Transportasi menyediakan transportasi publik yang layak yaitu bis dan Selain bis, moda transportasi umum lainnya seperti MRT, monorail, dan busway akan diintegrasikan ke dalam sistem pengelolaan transportasi yang dikelola oleh Otoritas Transportasi Jakarta ini.
3.      Tata ruang memperluas kembali ruang terbuka hijau hingga mencapai 40% di mana 30% adalah ruang hijau terbuka untuk publik, bukan ruang komersial atau pribadi.  Selain itu, Jakarta harus menyediakan jalur pejalan kaki yang nyaman dan aman. Berdampingan dengan jalur pejalan kaki ini adalah jalur sepeda yang dibuat secara khusus. Di lokasi-lokasi tertentu, ruang-ruang komersial diatur sedemikian rupa untuk mengakomodasi para pelaku ekonomi kelas bawah agar bisa tertib dan nyaman dan tidak menggunakan lajur pejalan kaki dan taman kota.
4.      Birokrasi dan Anggaran diperlukan akselerasi reformasi birokrasi yang kini berlangsung menuju kapasitas struktural yang responsif terhadap tantangan tata kelola Jakarta. Selain birokrasi, perlu juga dilakukan efisiensi anggaran.
5.   Distribusi Sektor Ekonomi Sektor-sektor ekonomi moderen akan dipertahankan di Jakarta sementara sektor-sektor ekonomi tradisional di relokasi ke luar Jakarta agar terjadi pemerataan kegiatan ekonomi dengan wilayah lainnya. Dengan bekerja sama membangun sentra perekonomian di daerah sekitar membuat Jakarta menjadi tertata. Berkembang bersama tetangga adalah cara terbaik untuk menjadikan Jakarta tempat yang aman dan nyaman untuk dihuni.

6.      Alex noerdin dan Nono Sampono

Visi: Jakarta BISA menjadi kota layak huni dan berkelanjutan menuju kota berkelas dunia.
Misi :   Bisa Tata kelola pemerintahan kota yang baik.
1.      Bisa Pemberdayaan masyarakat.
2.      Bisa Layanan prima kepada masyarakat.
3.      Bisa Peningkatan fasilitas publik yang manusiawi.
4.      Bisa Pengembangan kearifan lokal.
5.      Bisa Peningkatan jejaring kerja sama.
Program
·         Target 3 tahun : bebas macet, bebas banjir, bias menjadi kota yang manusiawi
·         Target 5 tahun : aman, percaya diri, ekonomi kuat untuk seluruh warganya
Beberapa langkah untuk bisa mengatasi kemacetan :
         Restrukturisasi trayek dan peremajaan angkutan umum.
    Peningkatan kapasitas kereta listrik, lajur ganda, dan penambahan gerbong.
  Penyelesaian 4 koridor, penambahan 5 koridor baru, dan penambahan 1.000 armada  baru Trans Jakarta.
    Melanjutkan pembangunan monorail rute Semanggi-Kuningan (14.2 km).
   Percepatan penyelesaian Jakarta Outer Riang Road (JORR).
 Beberapa langkah untuk bisa  tuntaskan Jakarta dari banjir:
Pembuatan 2 juta sumur resapan dan 1 juta lubang biopori.
Program padat karya pengendalian banjir tingkat kelurahan.
Pembangunan 4 Polder dan peningkatan ketinggian tanggul di Pantai Utara DKI.
Kandidat yang kemudian masuk ke putaran kedua adalah pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli dan Joko Widodo – Basuki Tjahaja Purnama. Kedua kandidat tersebut masih berkampanye dengan visi, misi, dan program kerja yang sama pada saat berkampanye pada putaran pertama
Dalam kampanye juga terdapat istilah black campaign atau politik hitam. Black campaign adalah suatu model atau perilaku atau cara berkampanye yang dilakukan dengan menghina, memfitnah, mengadu domba, menghasut atau menyebarkan berita bohong yang dilakukan oleh seorang calon atau sekelompok orang atau partai politik atau pendukung seorang calon terhadap lawan atau calon lainnya. Permasalahan mengenai black campaign ini melanggar UU RI No 32 tahun 2004 mengenai Perda, pasal 116 ayat (1), (2), dan (3).
        Secara garis besar, seperti yang tercantum dalam pasal 76 Undang-Undang Nomor 10  Tahun 2008, kampanye pemilu itu dilakukan  dengan prinsip bertanggung jawab. Oleh karena itu, para kandidat sudah semestinya menjalankan kampanye yang sehat dan transparan.
HASIL AKHIR PILKADA DKI
Sebelum dilakukan pemilihan pada putaran kedua, perlu diakui bahwa JOKOWI ALIAS Joko Widodo yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) unggul dalam perhitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012. Meskipun hanya beda beberapa persen saja namun itu dapat membuat jokowi bernafas lega, dan banyak komentar bahwa jokowi memang layak maju pada putaran kedua karena image baiknya.
 Dan berikut ini analisis dan komentar orang atas kemenangan Jokowi-Ahok dan peluang mereka pada putaran kedua:
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla:
Ø  “Jokowi dan Basuki itu clean, hampir tak ada isu negatif, seperti korupsi maupun moral.”
Ø  JK menilai Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan yang jelas, walaupun Solo kota adalah kota kecil dibandingkan dengan Jakarta.
Ø  “Jokowi itu low profile. Masyarakat kini memilih secara personal, tidak terpengaruh dengan partai politik.”
Ø  Masyarakat sudah bosan dengan janji-janji yang diberikan para calon pemimpin, tapi tak juga merasakan buktinya.
Ø  Jika ada putaran kedua, maka pasangan Jokowi-Ahok dapat menang dalam pemilukada karena masyarakat lebih memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur. “Dengan selisih 10 poin, orang akan lebih memilih calon yang hampir menang.”
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jaleswari Pramodhawardani:
Ø  “Ada banyak hal yang membuat saya yakin Jokowi akan menang pada putaran kedua nanti, apalagi kalau melihat hasil di putaran pertama.”
Ø  “Jokowi memiliki karakter populis, sedangkan citra yang terkesan muncul dari dalam diri Fauzi Bowo adalah sosok yang arogan.”
Ø  “Jokowi berhasil mengundang simpati warga DKI Jakarta melalui cara penuturan yang sederhana.”
Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo:
Ø  “Pemilih atau yang punya hak memilih sudah muak kepada perilaku pejabat publik, pejabat negara atau pemerintahan yang menonjolkan kehidupan mewah. Padahal mereka bukan pengusaha, pamer prestasi dengan iklan.”
Ø  Informasi tentang perilaku Jokowi yang sederhana adalah kampanye yang mujarab, dibanding kampanye secara besar-besaran dengan alat peraga dan model mendekati rakyat dengan gaya selebritas.
Sekjen PPP Romahurmuziy:
Ø  Kemenangan pasangan Jokowi- Basuki adalah keberhasilan sementara dalam mengelola kegagalan konsep pasangan calon lainnya.
Ø  “Baik pengelolaan lapangan maupun pengelolaan kemasan dimana pasangan ini mampu membawakan diri sebagai calon underdog yang lahir dari rakyat.”
Ø  Keberhasilan Jokowi tidak akan berlanjut. “Karena pada putaran kedua semua parpol akan lebih serius dan pola dukungannya tidak lagi bersifat taktis, melainkan ideologis.”
Peneliti LIP Indria Samego:
Ø  “Figur Mega dan Prabowo yang mau mempromosikan Jokowi kepada masyarakat membantu kemunculan Jokowi,”
Ø  Masyarakat semakin tidak percaya dengan partai politik karena dinilai hanya menjadi ‘perahu tambang’ dalam Pilkada.
Ø  PDI Perjuangan dan Gerindra juga berperan aktif dalam keunggulan Cagub dan Cawagub Jokowi-Basuki.
Pada pemilihan gubernur putaran kedua ini yang jatuh pada tanggal 21 september 2012, Hasil akhir quick count versi LSI dan TVOne menunjukkan keunggulan pasangan Jokowi/Ahok 53,68% dan Foke 46,32%.

Pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta putaran pertama, 11 Juli 2012, pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Joko Widodo-Basuki Tjahaya Purnama alias Jokowi-Ahok unggul di lima dari total enam daerah administratif Ibukota.
Seperti dikutip dari data KPU DKI Jakarta, perolehan suara Jokowi-Ahok adalah 1.847.157 atau 42,6 persen dari total suara sah 4.336.486. Sementara pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) hanya berhasil meraup 1.476.648 suara atau 34,05 persen.
Dari total 44 kecamatan di Jakarta, pasangan Jokowi-Ahok berjaya di 31 kecamatan. Sementara Foke-Nara menang paling telak di Kepulauan Seribu yang memiliki dua kecamatan.
Di Jakarta Barat, Jokowi-Ahok berhasil melampaui jauh perolehan suara Foke-Nara. Dari delapan kecamatan yang ada di Jakarta Barat, Jokowi menang di semua kecamatan. Di Kecamatan Grogol Petamburan misalnya, Jokowi meraih 60 persen suara, sementara Foke hanya 25 persen.
Sementara itu di Jakarta Timur, Jokowi dan Foke bersaing sengit di Kecamatan Jatinegara, Cakung, Cipayung, dan Kramat Jati. Sementara Kecamatan Ciracas, Makasar, Duren Sawit, Pasar Rebo, Pulo Gadung, dan Matraman Jokowi berhasil mengalahkan perolehan suara Foke. Kandidat nomor satu, Foke-Nara hanya menang tipis di Kecamatan Kramat Jati dan Cipayung.
Untuk Jakarta Pusat, pertarungan perebutan suara antara Foke dan Jokowi terjadi ketat di Kecamatan Senen dan Tanah Abang. Kemenangan terbesar Jokowi terjadi di Kecamatan Kemayoran, dengan jumlah suara lebih dari 30.000 sementara Foke cuma mendulang kurang dari 10.000 suara.
Dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat, pasangan Foke-Nara hanya berhasil merebut kemenangan tipis di Tanah Abang dan Johar Baru.
Di Jakarta Utara, terdapat enam kecamatan. Jokowi menang telak di Penjaringan, Pademangan, Kelapa Gading, dan Tanjung Priok. Perolehan suara Foke-Nara hanya berjaya di Cilincing, sementara Koja menjadi kecamatan dengan perolehan yang ketat antara Jokowi vs Foke.
Lalu di Jakarta Selatan, tercatat Jokowi unggul di Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan Pasar Minggu. Sementara Foke menang di Kecamatan Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi, dan Jagakarsa.
Hingga akhirnya data KPU DKI Jakarta mendapat hasil akhir dengan perolehan 47,3 % untuk Foke- Nara dan 52,97 % untuk Jokowi-Ahok.
Selamat untuk Jokowi-Ahok !!





KESIMPULAN
Pemilu Kada DKI Jakarta pada tahun ini banyak sekali konflik yang terjadi, dari mulai calonnya yang masih menjabat dari daerah lain hingga kampanye yang tidak sesuai dengan aturan. Jakarta merupakan ibu dari kota-kota yang ada di Indonesia ini, sehingga siapapun pasti bangga bisa menjabat sebagai gubernur Jakarta, Pada putaran pertama tidak ada yang memenuhi syarat yaitu mendapat suara 50 %, Akhirnya digelarlah PEMILU DKI Jakarta putaran kedua yang jatuh pada tanggal 21 September 2012 kemarin . Dari 6 kandidat yang mencalonkan diri, lalu disaring lagi pada putaran kedua  yang hanya 2 pasangan kandidat yang maju akhirnya badan PEMILU DKI Jakarta mendapatkan Gubernur baru Yaitu Jokowi dan Ahok dan Ahok sebagai wakilnya.




1 komentar:

  1. Best casinos in Indonesia, how to get to - Kadangpintar
    Here you 바카라 can see the number of different casinos in Jakarta and Jakarta, as 인카지노 well as what are the best 온카지노 betting options for betting online.

    BalasHapus